ANTARA PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN


Pengertian psikologi perkembangan

Pengertian Psikologi

Dilihat dari terminology kata psikologi terdiri dari dua kata yakni Psyche berarti jiwa dan logos yang kemudian menjadi logi berarti ilmu. Maka kata psikologi berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa, tidak terbatas pada jiwa manusia saja tetapi juga termasuk jiwa binatang dan sebagainya[1].

Di kalangan ahli psikologi pada hakekatnya tidak terdapat perbedaan pengertian tentang psikologi, hanya saja perbedaan itu muncul akibat dari sudut pandang yang berasaskan pada perbedaan aliran-aliran dalam psikologi itu sendiri. Sekedar diketahui di antara perbedaan pengertian tersebut antara lain:

Wilhelm Wundt (1832-1920)
Psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari/menyelidiki
pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti pengalaman perasaan panca indera, merasakan sesuatu, berfikir dan berkehendak. Wundt terkenal sebagai gubernur pada Universitas Leipzig pendiri laboratorium psikologi yang pertama di dunia dipandang juga sebagai pendiri psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri terpisah dari filsafat dan ilmu alam[2].

John Broadus Watson (1842-1910)
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriyah manusia dengan menggunakan metode-metode observasi (pengamatan) secara obyektif seperti terhadap rangsangan (stimulus) dan jawaban (respon) yang menimbulkan tingkah laku, psikologi bukan mempelajari tentang kesadaran manusia. Watson menolak teori netralitas yang menjadikan kegiatan hidup kejiwaan seperti perasaan panca indera, merasa, persepsi(lukisan jiwa), pikiran dan pengalaman sadar dan sebagainya sebagai obyek penyelidikan psikologi. Ruang lingkup psikologi meliputi tingkah laku manusia dan binatang, bahkan tingkah laku binatang lebih fundamental daripada tingkah laku yang kompleks dari manusia. Paham Watson ini disebut “Behaviorisme”(paham yang menitikberatkan pada tingkah laku lahiriyah)[3].

Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki jiwa, namun secara empiric hakikat jiwa tersebut tidak dapat diketahui, sehingga psikologi hanya membahas mengenai proses, fungsi-fungsi dan kondisi kejiwaan.
Dengan melihat pengertian psikologi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi adalah; ilmu yang mempelajari kejiwaan berdasarkan pengalaman panca indera dari masing-masing individu.

Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan factor-fakor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri pribadi yang khas. Titik berat yang diberikan para ahli psikologi perkembangan adalah pada hubungan antara kepribadian dan perkembangan. Hal ini disebabkan oleh pendapat sebagian besar para psikolog bahwa keseluruhan kepribadian itulah yang berkembang meskipun beberapa komponen dapat lebih menonjol perkembangannya perkembangannya pada masa-masa tertentu daripada komponen yang lain, misalnya fungsi indra dan motorik menonjol pada tahun-tahun pertama. Ahli psikologi perkembangan lebih tertarik pada struktur yang berbeda-beda pada pribadi yang sedang berkembang pada urut-urutan perkembangannya maupun pada hubungannya satu sama lain. Sehubungan dengan itu dipakailah istilah stadium yang berurutan, misalnya stadium perkembangan intelegensi, kadang-kadang dipakai istilah fase bila berkisar pada hubungan antara komponen-komponen tersebut periode perkembangan tertentu[4].

Namun secara umum psikologi perkembangan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perubahan individu/pribadi sejak sebelum lahir sampai tua baik perubahan fisik maupun psikis, dengan disertai tahap-tahap tertentu.

Ruang Lingkup Kajian Psikologi Perkembangan
Obyek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi, yang berkembang di dalam masyarakat. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.Perkembangan dapat diartikan sebagai proses berlangsungnya perubahan-perubahan dalam diri seseorang, yang membawa penyempurnaan dalam kepribadiannya[5].

Pertumbuhan berlangsung sejak saat terjadi pembuahan dan menyumbangkan struktur jasmaniah yang memungkinkan perkembangan mental/psikis yang meliputi perkembangan: kognitif, konatif, afektif, social dan motorik. Perkembangan kognitif melipiti peningkatan pengetahuan serta pemahaman, yang sering juga disebut “perkembangan intelektual”dan perluasan kemampuan berbahasa. Perkembangan konatif meliputi penghayatan berbagai kebutuhan, baik biologis maupun psikologis dan penentuan diri sebagai mahkluk yang bebas dan rasional, sehingga lahir berbagai motif, yaitu daya-daya penggerak yang memberikan arah pada aktivitas-aktivitas. Perkembangan afektif menyangkut pemerkayaan alam perasaan. Misal anak pada awal hanya mengenal perasaan senang atau perasaan tidak senang lama-kelamaan akan mengalami rasa puas, gembira, kagum dan sebaliknya. Perkembangan social meliputi kemampuan bergaul secara memuaskan dengan anggota keluarga, teman, masyarakat dan sebagainya. Perkembangan motorik meliputi kemampuan menggunakan otot-otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh, sehingga anak dapat merawat diri sendiri dan bergerak dalam lingkungan secara efisien dan efektif.

Perkembangan fisik memang mempengaruhi perkembangan psikis, misalnya bertambahnya fungsi otak memungkinkan anak dapat tertawa, berbicara dan lain sebagainya. Perkembangan juga berkaitan dengan belajar, khususnya mengenai isi proses perkembangan: apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar. Di samping itu juga bagaimana mempelajari sesuatu, misalnya apakah melalui memorisasi (menghafalkan) atau mengerti hubungan, ikut menentukan perkembangan. Sehingga perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan pemasakan dan belajar. Terjadilah suatu organisasi atau struktur tingkah laku yang lebih tinggi. Dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup psikologi perkembangan adalah:

a.Cabang dari psikologi
b.Obyek pembahasannya ialah perilaku atau gejala jiwa seseorang
c.Tahapannya dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa.
C. Prinsip-Prinsip Utama Dalam Psikologi Perkembangan

Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti. Manusia secara terus-menerus berkembang atau berubah dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi. Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi maupun social, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif di antara aspek tersebut. Apabila ada seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit) maka ia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu. Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Contohnya: untuk dapat berjalan seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyarat perkembangan selanjutnya, yaitu berlari atau meloncat.

Prinsip-prinsip perkembangan meliputi[6]:

1. Prinsip Kesatuan Organis
Anak merupakan satu kesatuan, perkembangan antar fungsi yang satu dengan yang lain saling berpengaruh, tiap-tiap fungsi hanya mempunyai arti apabila ditinjau dari keseluruhannya. Contoh: perkembangan bahasa anak merupakan suatu kebulatan, artinya kita tidak boleh meninjau perkembangan bahasa saja, tetapi perkembangan sebelumnya juga harus diperhatikan penguasaan anak terhadap kata-kata, kalimat, dan sebagainya.
Implikasi dalam pendidikan disarankan agar pelajaran-pelajaran yang diberikan ada hubungannya antara satu bagian dengan bagian lainnya, juga perlu diperhatikan dalam menyusun scope kurikulum setiap jenjang pendidikan.

2. Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan. Prinsip ini menekankan bahwa masing-masing Individu memiliki irama sendiri dalam perkembangannya, ada yang cepat dan ada yang lambat.

3. Tiap Individu mengikuti Pola Perkembangan Yang umum Meskipun individu memiliki irama dan tempo yang berbeda, disertai bakat yang berbeda,namun individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan umum. Jadi perbedaan tersebut dikarenakan pembawaan dan lingkungan.

4. Prinsip Interaksi
Antara perkembangan dan lingkungan saling berpengaruh di dalam perkembangan anak. Implikasi dalam pendidikan diantaranya adalah: pendidik harus memberikan variasi pendidikan seluas-luasnya,potensi-potensi anak bisa berkembang karena ada stimulus yang diberikan, anak bukan manusia yang pasif tetapi dengan keaktifannya anak bisa menunjukkan kehendaknya,maka kemauan anak harus dipupuk.

5. Prinsip Kematangan
Kematangan anak menentukan pendidikan yang diberikan, orang tidak dapat memaksakan materi pendidikan yang melebihi batas tingkat kematangannya.

6. Proses Perkembangan
Pada proses ini terdapat keinginan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan diri. Adanya keinginan untuk makan, minum, dan istirahat merupakan keinginan untuk mempertahankan diri, sedangkan keinginan untuk bergerak, bermain, maengdakan eksplorasi dan lainnya merupakan hasrat untuk mengembangkan yang sudah ada.

7. Fungsi psikis tidak timbul secara berturut-turut tetapi secara bersamaan Menulis materi pelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan fungsi ingatan, pikiran, perasaan, gerak dan sebagainya secara bersamaan hanya pada waktu tertentu, salah satu fungsi yang menonjol sehingga tampak secara berurutan.

8. Perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi Dengan bertambahnya umur, perkembangan anak akan semakin maju, sehingga terjadi proses diferensiasi dan integrasi.

9. Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan asuhan secara sadar Proses ini membutuhkan suatu asuhan, bimbingan yang dilakukan secara sadar. Untuk mencapai perkembangan yang normal asuhan dan bimbingan harus diberikan secara sadar dan terencana.

Manfaat Psikologi Perkembangan Dalam Studi Psikologi Pendidikan
Manfaat psikologi perkembangan dalam psikologi pendidikan sangatlah perlu karena perkembangan kognitif meliputi peningkatan pengetahuan serta pemahaman, yang sering disebut dengan perkembangan intelektual dan perluasan kemampuan berbahasa. Demikian juga perkembangan konatif meliputi penghayatan berbagai kebutuhan, baik biologis maupun psikologis dan penentuan diri sebagai makhluk yang bebas dan rasional.

Psikologi perkembangan bermanfaat sekali bagi psikologi pendidikan karena psikologi perkembangan menyediakan informasi yang amat banyak dan mendasar bagi semua pihak yang melakukan studi psikologi pendidikan. Para pendidik harus menyediakan lingkungan di sekolah yang memberikan kesempatan bagi pengembangan potensi anak agar mencapai titik yang optimal (student oriented). Berbagai pedoman tentang teori belajar, masalah psikologis anak dalam psikologi pendidikan pasti berawal dari studi perkembangan dan pertumbuhan sejak awal sampai tingkat remaja.
Ada lima aspek yang perlu diperhatikan, manfaat tambahan dalam hal ini[7]:
1. bagi anak didik artinya anak didik dapat mengembangkan diri guna mendapatkan kemajuan baru secara optimal.
2. bagi pendidik artinya: dapat mempersiapkan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan bagi anak didik untuk belajar dan mengembangkan tingkah lakunya serta dapat menerapkan tujuan, bahan, dan materi kegiatan, metode, tehnik, evaluasi, media belajar, sarana-prasarana, kegiatan dan sebagainya dengan tepat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3. bagi orang tua ,keluarga, masyarakat, pemerintah atau negeri artinya dapat mengambil suatu sikap atau kebijakan-kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin HM. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar studi. 1994. Jakarta: Bumi aksara
Hidayati Wiji dan Purnami Sri. Psikologi Perkembangan. 2008. Yokyakarta: Teras
Monks- Knoers. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. 2006. Yokyakarta: Gajah Mada University Press
Soemanta Wasty. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. 1998. Jakarta: PT Rineka Cipta
Winkel WS. Psikologi Pengajaran. 1991. Jakarta:PT Grasindo


[1] HM Arifin.Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, 1994. Bumi Aksara. Hal: 12
[2] Ibid,hal:13
[3] Ibid,hal:14
[4] Abu Ahmadi ,Munawar Sholeh.Psikologi Perkembangan.2005.PT Rineka Cipta,hal:3
[5] WS Winkel.Psikologi Pengajaran.1991.PT Grasindo.hal:14
6 Wiji Hidayati, Sri Purnami. Psikologi Perkembangan.. Yokyakarta: Teras, 2008 Hal; 48-49
[7] Wasty Soemanto. Psikilogi PendidikanLandasan Kerja Pemimpin Pendidikan. PT Rineka Cipta Jakarta,1998. Hal:8

0 komentar